Minggu, 07 Oktober 2018

Switch

Pengertian Switch
       Switch adalah suatu jenis komponen jaringan komputer yang digunakan untuk menghubungkan beberapa Node/Switch/Hub maupun perangkat jaringan lainnya dalam membentuk jaringan komputer yang lebih besar.Switch bekerja pada lapisan OSI Data Link dan Network.
        Switch berfungsi sebagai penghubung antara beberapa perangkat yang terdapat di jaringan komputer. Misalnya perangkat seperti komputer, router, modem dan juga perangkat yang lainnya. Switch adalah melakukan bridging transparan sebagai penghubung segmentasi dari banyak jaringan dengan  mem-forward berdasarkan alamat MAC. Switch juga sebagai penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).


Cara Kerja Switch

Cara Kerja Switch yaitu menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan. Switch memeriksa satu persatu paket untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket tersebut dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan. Switch mengalokasikan bandwidth secara penuh untuk setiap portnya. Komputer pengguna akan selalu memiliki bandwidth secara penuh seberapapun komputer yang ada. Switch bekerja di lapisan Data Link dan Setiap port didalam swith memiliki domain collision sendiri-sendiri. Switch melakukan transmisi secara 2 arah (Full duplex).


Perbedaan Switch dengan HUB

  • Switch


Switch akan menerima paket data tersebut dan hanya akan mengirimkannya ke komputer yang berkepentingan menerima data tersebut,jadi kemungkinan terjadinya tabrakan data (collision) sangatlah kecil bila dibandingkan dengan hub.

  • Hub


Hub ialah perangkat jaringan yang sederhana. Hub tidak mengatur alur jalannya data di jaringan, jadi setiap packet data yang melewati Hub akan dikirim (broadcast) ke semua port yang ada hingga packet data tersebut sampai ke tujuan. Hal tersebut dapat membuat hub menjadi collisions dan memperlambat jaringan.

Switch menurut Layernya
Switch bejerja pada lapisan 2 dan lapisan  3  pada OSI Layer. Berikut adalah fungsi dari masing masing switch :

  • Switch Layer 3 (Network Layer)
        Switch dapat meneruskan paket data menggunakan IP address. Switch layer 3 (tiga) sering disebut dengan switch routing ataupun switch multilayer

  • Switch Layer 2 (Data-Link Layer)
        Switch dapat meneruskan paket dengan melihat MAC address tujuan, switch juga dapat melakukan fungsi bridge antara segmen-segmen LAN (Local Area Network)sebab switch mengirimkan paket-paket data dengan cara melihat alamat yang ditujunya tanpa mengetahui protokol jaringan yang dipakai.

Switch berdasarkan jenisnya
  • Manageable
       Switch manageable adalah switch yang dapat kita konfigurasi sesuai dengan kebutuhan network kita agar lebih efisien dan maksimal sehingga bisa di atur untuk kebutuhan jaringan tertentu, seperti mengatur alokasi IP, Firewall, Bandwidth, VLAN, Proxy, dll.
  • Unmanageable
       Switch unmanageable adalah switch yang tidak di manage (tidak di konfigurasi), maksudnya adalah switch tersebut pada saat kita membelinya tinggal dinyalaiin dan colok semua kabel UTP ke switch tersebut. Switch tersebut sudah berfungsi dengan baik.

Switch Berdasarkan Konfigurasinya
Core
       Core Switch atau Multi layer switching adalah cara dimana menyusun perangkat network switch menjadi beberapa tingkatan dikarenakan end user yang terkoneksi ke dalam suatu jaringan memiliki jumlah yang banyak, sehingga kita perlu melakukan trunking (menyambungkan switch satu dengan switch lain) antar network switch secara bertingkat.  Core layer merupakan layer backbone berkecepatan tinggi, core layer mampu menyebarkan jaringan internetwork menjadi bagian yang lebih kecil, layer tertinggi. Core layer menyediakan tranportasi antar sites secara optimal.

Fungsi Core Layer :
  • high-speed switching backbone
  • Didesain untuk memproses packet secepat mungkin
  • Dalam layer ini tidak dilakukan manipulasi packet, seperti misalnya access list dan pemfilteran yang akan menunda pengiriman packet.
  • Titik kritis untuk menghubungkan piranti-piranti layer distribusi, sehingga penting untuk menjamin stabilitas koneksi dan pembuatan jalur cadangan.
  • Mengumpulkan traffic dari semua piranti layer distribusi, sehingga harus memiliki daya tampung dan daya kirim yang besardan cepat.
  • Layer 3 Support

  • Very high forwarding rate
  • Redundant components
  • Link Aggregation
  • QoS  
  • Gigabit Ethernet/10Gigabit Ethernet

Distribution
Distribution Layer merupakan layer yang menjembatani/menghubungkan antara access layer dengan core layer, biasanya berupa sekumpulan switch/hub menggunakan model VLAN.

Fungsi Distribution Layer
  • Titik demarkasi antara layer Core dan Layer Access.
  • Tempat melakukan manipulasi packet dan pemfilteran
  • Pengalamatan dan Daerah Pengumpulan
  • Pendefinisian Alamat domain broadcast/multicast
  • Routing untuk antar Virtual LAN (VLAN)\
  • Transisi jenis media jika diperlukan
  • Keamanan data dan jaringan (Security)

Catatan: Dalam ruang lingkup kecil, layer distribusi biasanya digabung jadi satu dengan layer Core.
  • Layer 3 Support
  • High forwarding rate
  • Gigabit Ethernet/10Gigabit Ethernet
  • Redundant components
  • Security policies/Access Control Lists
  • Link Aggregation
  • QoS


Access Layer
Access Layer merupakan layer yang berhubungan langsung dengan end device. 

Fungsi Access Layer
  • Titik bagi pengguna dihubungkan ke jaringan
  • Bisa juga melakukan penyaringan untuk optimalisasi kebutuhan pengguna secara khusus
  • Dalam jaringan kampus, layer Access bisa berfungsi untuk:
  • Pembagian bandwidth
  • Pemfilteran layer Data Link (MAC Address)
  • Microsegmentasi
  • Dalam jaringan non kampus, layer access bisa menyediakan juga pengaksesan secara remote dengan menggunakan Frame Relay, ISDN, VPN, atau Leased lines.
  • Port keamanan
  • VLANs
  • Fast Ethernet/Gigabit Ethernet
  • Power over Ethernet (PoE)
  • Link aggregation
  • Quality of Service (QoS)